Disamping itu ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penggunaan tanaman tapak dara atau
Catharanthus roseae sebagai obat herbal tradisional, karena kandungan
aktifnya bekerja melawan penyakit kanker tersebut ternyata dapat
memberikan beberapa pengaruh negatif terhadap tubuh. Setelah pemakaian
vinblastin (murni) biasanya terjadi penurunan sel darah putih
(leucopenia) dengan tingkatan yang bervariasi dan kembali seperti semula
dalam 1-2 minggu setelah penghentian pemakaian obat. Dapat timbul
gangguan nafsu makan dan reaksi pencernaan lainnya seperi mual, muntah,
sembelit dan beberapa timbul gangguan neurologis, susah tidur, sakit
kepala depresi dan kehilangan reflek dalam.
Penggunaan
yang berlebihan atau tidak sesuai dosis juga dapat menyebabkan
keracunan. Keracunan vinkristin (murni) bermanifestasi pada sistem
syaraf dengan gejala sensasi abnormal, rasa pada tungkai, rasa sakit,
kehilangan refleks dalam, rasa lemah, gangguan pergerakan, serak,
kelumpuhan kelopak mata (ptosis) penglihatan kembar, 20 % penderita
botak (alopecia). Menghambat sistem pembuatan sel darah, hemoglobin,
platelets, dan sel darah putih menurun 1-2 mg setelah pemakaian.
Tanda-tanda yang lain adalah
neuropati
, kehilangan refleks tendon, berhalusinasi, koma, sawan dan kematian.
Oleh sebab itu pula, seorang wanita hamil dilarang untuk meminum ramuan
yang mangandung atau berbahan tapak dara (
Catharanthus roseae
) tersebut.
Baca Juga Artikel Lengkap Manfaat Daun Dan Bunga Tapak Dara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar